Sabtu, 28 September 2013

KEPERAWATAN TRANSKULTURAL LIENINGER

KEPERAWATAN TRANSKULTURAL LEININGER

Konsep Teori Keperawatan Transkultural Leininger
Keperawatan transcultural merupakan salah satu area utama dalam keperawatan yang berfokus pada komparatif dan analisis tentang budaya dan sub-budaya yang berbeda di dunia yang menghargai perilaku caring, layanankeperawatan, nilai-nilai, keyakinan tentang sehat-sakit, sertapola-pola tingkah laku yang bertujuan mengembangkan body of knowledge yang ilmiahdan humanistic guna member tempat praktik keperawatan pada buday atertentu dan budaya universal (Marriner-Tomey, 1994). Teori keperawatan transcultural ini menekankan pentingnya perawat dalam memahami budaya klien.
Pemahaman yang benar pada diri perawat mengenai budaya klien, baiki ndividu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat, dapat mencegah terjadinya culture shock maupun culture imposition. Culture shock terjadi saat pihak luar (perawat) mencoba mempelajari atau beradaptasi secara efektif dengan kelompok budaya tertentu (klien). Klien akan merasakan perasaan tidak nyaman, gelisah dan disorientasi karena perbedaan nilai budaya, keyakinan, dan kebiasaan. Sedangkanculture imposition adalah kecenderungan tenaga kesehatan (perawat), baik secara diam-diam maupun terang-terangan, memaksakan nilai-nilai budaya, keyakinan dan kebiasaan/perilaku yang dimilikinya kepada individu, keluarga, atau kelompok dari budaya lain.
Leininger menggambarkan teori keperawatan transcultural matahariterbit, sehingga disebut juga sebagai sunrise model.
Model matahariterbit (sunrise model) ini melambangkan esensi keperawatan dalam transcultural yang menjelaskan bahwa sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok, komunitas, lembaga), perawat terlebih dahulu harus mempunyai pengetahuan mengenai pandangan dunia (world view) tentang dimensi dan budaya serta struktur social yang berkembang di berbagai belahan dunia (secara global) maupun masyarakat dalam lingkup yang sempit.
Dimensi budaya dan struktur social tersebut menurut Leininger dipengaruhi oleh tujuh factor, yaitu teknologi, agama dan falsafah hidup, factor social dan kekebaratan, nilai budaya dan gaya hidup, politik dan hokum ekonomi, dan pendidikan.
Factor-faktor tersebut merupakan totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau pengalaman yang memberiarti bagi perilaku manusia, interpretasi, dan interaksi social  dalam tekanan fisik, ekologi, social-politik, dan/ataustruktur kebudayaan. Termasuk di dalamnya adalah etno histori atau riwayat kebudayaan yang mengacu pada kebutuhan fakta pada masa lampau, kejadian, dan pengalaman individu, kelompok, kebudayaan, serta sutuinstitusi yang di fokuskan pada manusia/masyarakat yang menggambarkan,  menjelaskan dan menginterpretasikan cara hidup manusia dalam suatu bentuk kebudayaan tertentu dalam jangka waktu yang panjang maupun pendek.

Konsep Etnik dan Budaya

Etnik
            Etnik adalah seperangkat kondisi spesifik yang dimiliki oleh keloompok tertentu (kelompok etnik). Sekelompok etnik adalah sekumpulan individu yang mempunyai budaya dan sosial yang unik serta menurunkan ke generasi berikutnya (handerson & primeaux, 1981). Etnik berbeda dengan ras.ras adalah system pengklasifikasian manusia berdasarkan karakteristik tubuh,pigmentasi,bentuk tubuh, bulu pada wajah, dan bentuk kepala.ada tiga jenis ras yang umum nya dikenal yaitu kaukasoid, negroid, dan mongoloid.
            Istilah atau terminology yang sering digunakan dalam konsep etnik dan budaya adalah kelompok domianan dan kelompok minoritas.kelompok dominan adalah sekelompok komunitas yang memiliki otoritas karena mereka sebagai pengawal,yaitu mengendalikan system nilai dan member ganjaran pada masyarakat.kelompok minoritas adalah sekelompok orang yang mempunyai fisik atau karakteristik budaya yang berbeda dengan masyarakat setempat sehingga mengalami perbedaan perlakuan(kozier & erb,1995 ).proses asimilasi budaya atau akulturasi yaitu suatu proses saling mengisi antar budaya yang berinteraksi.

Budaya
            Budaya adalah keyakinan daan perilaku yang diturunkan atau diajarkan manusia kepada generasi  berikutnya (taylor 1989) budaya merupakan sebuah rencana untuk melakukan kegiatan tertentu (leininger 1991 ).menurut pengertian di atas budaya adalah nilai-nialan dan norma yang diyakini perawat untuk melakukan asuhan keperawatan.
            Menurut budaya leninger (1978 ; 1984 ) karakteristik budaya dapat digambarkan sebagai berikut : (1) budaya adalah penglaman yang bersifat universal sehingga taka ada dua budaya yang sama persis;(2) budaya bersifat stabil,tetapi juga dinamis karena budaya tersebut diturunkan pada generasi berikutnya sehingga mengalami perubahan ; dan (3) budaya diisi dan ditentukan oleh kehidupan manusianya sendiri tanpa disadari.
            Budaya menurut leininger (1991) ada dua jenis yaitu, budaya yang diturunkan oleh orang tuanya disebut etno caring dan budaya yang dipelajari melalui kegiaqtan formal disebut professional  caring.perawat sebagai pemberi  asuhan keperawatan kepada klien yang dirawat memiliki budaya professional caring ,yang dipelajari selama mengikuti pendidikan keperawatan.profesional caring yang dimiliki oleh perawat antara lain melakukan asuahan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan.proses keperawatan merupakan salah satu bentuk budaya perawat dalam melakukan asuhan keperawatan kepada klien yang dirawat di rumah sakit.di sisi lain, perawat memiliki budaya etnocaring yang diperoleh selama berinteraksi dengan keluarganya sendiri atu rumpun etniknya.

Konsep Dasar Keperawatan
            Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan ,didasarkan pada ilmu dan kiat  keperawatan.perawat meyakini bahwa setiap individu merupakan makluh yang holistic dan unik.perawat menggunakan dirinya sendiri secara teraupetik untuk memberikan stimulus yang konstruktif kepada klien dalam pelayanan keperawatan.Pelayanan keperawatan adalah bantuan yang diberikan kepada klien karena adanya kelemahan fisik dan mental,keterbatasan pengetahuan,serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri.
            Kegiatan dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit,penyembuhan,pemulihan serta pemeliharaan kesehatan,dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama/dasar sesuai dengan wewenang,tanggung jawab,dan etika profesi keperawatan yang memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehata dan produktif
            Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan dalam praktik keperawatan yang diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayana kkesehatan dengan menggunakan proses keperawatan,pedoman,standart keperawatan,serta landasan etika dan etiket keperawatan dalam lingkup wewenang dan tanggung jawab keperawatan.Asuhan keperawaatan ditujukan untuk memandirikan dan menyejahterakan klien,diberikan sesuai dengan karakteristik ruang lingkup keperawatan dan dikelola secara professional dalam konteks kebutuhan asuahan keperawatan.
            Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama dalam bentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan aasuhan keperawatan sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawab.praktik keperawatan sebagai tindakan keperawatan professional menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokohdari berbagai ilmu dasar seperti biologi,fisika ,biomedika,perilaku dan sosial.